
Selama masa pembangunan menara ini mendapat kritik dari masyarakat karena adanya satu orang pekerja yang meninggal dunia dan menara besi yang menjulang tinggi ini dianggap mengganggu pandangan mata. Surat kabar harian di Paris dipenuhi surat kritik dari komunitas seni di Perancis. Namun seiring perjalanan waktu ternyata Menara Eiffel menjadi tujuan utama wisatawan yang melancong ke Paris dan mendatangkan keuntungan finansial hingga sekarang ini.Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889, termasuk 6.719.200 orang di tahun 2006 menjadikannya monumen bertarif yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Dalam acara pembukaan pertunjukkan aneka warna cahaya berlangsung setiap setengah jam dengan paduan musik kontemporer sehingga menyajikan suasana spektakuler langit kota Paris di malam hari. Bertepatan dengan hari jadi ikon kota Paris tersebut, salah satu industri otomotif raksasa Perancis juga menggelar peringatan yang ke-90 tahun berdirinya industri otomotif di negeri ini.
Di siang hari kota Paris pun menyelenggarakan festival rakyat. Festival rakyat penuh kegembiraan ini saling melempar bola salju sambil berperahu menyusuri Sungai Seine yang membelah kota Paris. Pesta rakyat penuh canda dan tawa ini bertujuan untuk melupakan resesi ekonomi dan ancaman pemanasan global.
Festival rakyat Perancis yang berlangsung di jantung ibu kota Paris diselenggarakan oleh resor wisata ski Perancis guna mengajak masyarakat melupakan sejenak resesi dan mengajak bergembira bersama. Suasana pesta yang dimeriahkan musik rakyat berlangsung saat hujan gerimis seperti layaknya festival musim dingin. Namun siapa sangka ternyata bola-bola salju ini tiruan belaka. Kendati demikian tak mengurangi kemeriahan pesta rakyat yang sedang berlangsung.



Sebagai bangunan global, Menara Eiffel muncul dalam berbagai media seperti film, permainan video, dan acara televisi. Bahkan sekarang Menara Eiffel ini menjadi tempat romantis paling populer yang dikunjungi orang-orang dari seluruh dunia.
0 komentar:
Posting Komentar