Penampilan yang sempurna dimulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki. Namun, hal ini tidak mungkin didapatkan jika memiliki masalah dengan kerontokan atau bahkan kebotakan rambut.
Kerontokan terjadi saat folikel rambut menyusut dan menjadi rapuh. Penyebab rapuhnya folikel ini bisa dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya karena faktor keturunan/genetika (biasanya dialami oleh pria), perubahan hormonal (masa kehamilan/pasca melahirkan), stress, penyakit berat seperti kanker, autoimmune atau penyakit kronis lain, obat-obatan tertentu atau malnutrisi (kekurangan zat gizi tertentu).
Selama kerontokan masih menyisakan akar rambut atau dikarenakan hormon, masih ada kemungkinan untuk dihentikan dan dipulihkan kembali. Meningkatnya hormon androgen, khususnya testosteron adalah salah satu faktor utama penyebab kerontokan rambut. Kerontokan akibat testosteron tidak hanya terjadi pada pria, namun juga dialami oleh wanita karena meski sedikit hormon ini juga terdapat dalam tubuh wanita. Ada perbedaan pola kerontokan rambut pada pria dan wanita. Pada pria, kebotakan dimulai dari ujung kepala dan kemudian menyebar merata ke seluruh permukaan kepala. Pada wanita kerontokan diawali dari garis rambut sebelum akhirnya menipis di semua bagian kepala, namun jarang hingga menyebabkan kebotakan.
Kerontokan akibat DHT terjadi pada saat hormon testosteron tersebut pecah menjadi Dihydrotestosterone (DHT). DHT ini menyebabkan pengerasan di sekitar folikel rambut, menjadikannya rapuh hingga akhirnya batang rambut akan menyusut dan menjadi lebih tipis. Pada akhirnya rambut tidak akan tumbuh optimal dan menyebabkan kulit kepala terlihat, pada tahap selanjutnya kerontokan ini akan menyebar dan mengakibatkan kebotakan.
0 komentar:
Posting Komentar